Elvi, Laporkan Gigih Arsanofa
Berita Selebritis – Salah satu pelapor Indra Bekti, Lalu Gigih Arsanofa sedang dirudung masalah baru. Rabu kemarin, tanggal 10 Februari lalu, seorang ibu rumah tangga, Elvi Sri Wahyuni melaporkan Lalu Gigih Arsanofa atas tuduhan penipuan. Dengan didampingi kuasa hukumnya, Petrus Bala Pattyona, Elvi Sri Wahyuni berniat menggunakan jalur hukum agar Lalu Gigih Arsanofa membayar hutangnya.
Menurut pengakuan Elvi Sri Wahyuni, pada tahun 2013, Lalu Gigih Arsanofa pernah memaksa dirinya mengadakan dan menyediakan tempat casting untuk film. Elvi sempat menolak, tapi karena Gigih Arsanofa terus mendesak, akhirnya Elvi menyetujuinya. Untuk ini, Elvi mengaku mengeluarkan biaya sekitar 17 juta yang menurut Lalu Gigih Arsanofa akan digantinya. Tetapi, hingga kini Gigih Arsanofa ternyata belum melunasi.
Dihubungi untuk konfirmasi masalah baru yang menimpanya ini, Lalu Gigih Arsanofa hanya tertawa. “Hahaha, gue jadi ketawa. Itu film sudah jadi. Gue enggak merasa menipu, kenapa ada pengaduan seperti ini,” jelas Gigih. Lalu Gigih mengelak telah melakukan penipuan. Menurutnya semua pihak membantu pembuatan film itu secara suka rela.
Pelapor Indra Bekti ini menjelaskan bahwa memang benar ia dan teman-temannya pernah membuat film di mana saat proses produksinya ia meminta bantuan beberapa teman, termasuk Elvi. Dijelaskan lebih lanjut bahwa bantuan itu ia minta tanpa ada unsur paksaan sama sekali. Gigih Arsanofa bahkan menjelakan bahwa film tersebut sudah jadi.
“Itu bikin film bareng teman-teman. Enggak ada keterpaksaan, tidak ada yang merasa dirugikan. Yang ikut suka rela saja,” tambah Gigih Arsanofa. Gigih berpikir bahwa ada orang yang ingin ambil untung bersamaan dengan naiknya nama Gigih Arsanofa saat ini. “Kayaknya ada yang nyari untung. Ini ada yang mau cari panggung,” duga Gigih Arsanofa.
Bernasib sama dengan Lalu Gigih Arsanofa, laporan Elvi Sri Wahyuni juga dikembalikan oleh Mapolda Metro Jaya. Elvi dan kuasa hukumnya diminta mencari bukti lebih konkrit lagi atas tuduhannya pada Lalu Gigih Arsanofa. “Tadi dibilang harus lengkapi bukti. Kami akan kumpulkan bukti untuk perkuat laporan,” jelas Petrus Ahmad Sahroni
