
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kabar duka menghiasi dunia hiburan Indonesia. Tokoh sentral di serial boneka Si Unyil telah menghadap pencipta pada Jumat malam kemarin. Pak Suyadi atau pemeran Pak Raden ini meninggal di usianya yang ke 82 tahun di rumah sakit Pelni Petamburan, Jakarta Selatan.
Mengingat kontribusinya dalam mendidik anak bangsa, beliau sangat di idolakan oleh anak-anak di era 70 hingga 90-an. Bahkan ketika sudah meninggal dunia, banyak tangisan dari para penggemarnya. Lalu apa yang membuat Pak Raden jadi idola anak era 70-90an?
1. Seniman Yang Kreatif
Seniman yang lahir di Puger, Jember pada tanggal 28 November 1932 ini merupakan lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung. Setelah lulus di tahun 1960, Pak Raden meneruskan belajar animasi di Les Cineastes Associes dan Les Films Martin-Boschet, Prancis hingga tahun 1963.
2. Kumis Baplang Yang Unik
Jika mengingat Pak Raden, hal pertama yang diingat adalah kumis baplang dan juga belanko di kepalanya. Tak hanya belanko, Pak Raden juga identik dengan pakaian beskap yang beliau pakai. Tak hanya di serial film, gaya pakaiannya tersebut juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendongeng Yang Handal
Selain menjadi pencipta tokoh Si Unyil dan teman-temannya, Pak Raden juga merupakan seniman lukis dan juga pendongeng. Cerita-ceritanya yang lucu dan menarik membuat anak-anak mengagumi sosok guru bangsa satu ini. Selain serial Si Unyil, Pak Raden juga pernah membawakan beberapa dongeng rakyat.
Dengan mimik wajahnya yang lucu, anak-anak yang mendengarkan dongengnya bisa tertawa terbahak-bahak hingga tegang menantikan cerita. Sehingga ketika kabar berpulangnya Pak Raden membuat para penggemar yang mengidolakannya sangat berduka.
4. Karya-Karya Yang Melegenda
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa kalangan artis Indonesia. Mereka sangat terpukul karena kehilangan sosok yang bertalenta dan membuat dunia anak lebih berwarna. Tak hanya Siunyil saja karya Pak Raden yang legendaris, film animasi Timun Mas pada tahun 1975 juga menjadi sebuah mahakarya.
Pulangnya Pak Raden ke pangkuan yang maha kuasa sudah menjadi garisan takdir sendiri. Melihat dedikasinya kepada anak bangsa, seharusnya kita bangga punya bapak seperti beliau. Selamat jalan Pak Raden dan semoga karya-karyamu menjadi penerang menuju ke surganya Allah. Amiin Ahmad Sahroni