January 8, 2024
Raffi Ahmad Hina Wartawan

Raffi Ahmad Hina Wartawan [image source]

Sudah bukan rahasia lagi jika antara artis dan para perncari berita atau wartawan terjalin hubungan simbiosis mutualisme. Artis bisa dikenal masyarakat dan terkenal juga berkat bantuan para wartawan. Begitu juga sebaliknya, tanpa artis para wartawan juga tidak akan memiliki bahan berita untuk diulas.

Tapi sayangnya, ada beberapa insiden yang menyebabkan konflik antara para wartawan dan artis. Baru-baru ini ramai diperbincangkan soal pernyataan Raffi Ahmad dalam sebuah acara televisi yang diduga melecehkan profesi wartawan. Selain itu masih ada beberapa insiden lainnya yang sampai melibatkan pihak kepolisian. Ingin tahu lebih lanjut? Simaklah Infoermasi berikut ini.

1. Kena Sindir, Baim Wong Marah-Marah pada Wartawan

Baim Wong pernah adu mulut, bahkan nyaris adu jotos dengan seorang reporter dari salah satu media massa. Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2008 silam, di mana saat itu Baim baru saja usai mengisi acara di Pologadung Trade Center (PTC). Tanpa menghiraukan para wartawan, Baim yang merasa enggan diwawancarai tersebut, langsung masuk ke mobilnya.

Baim Wong
Baim Wong [image source]
Meskipun para wartawan saat itu telah meminta wawancara dengan Baim, tapi pesinetron tersebut enggan memberikan sepatah kata pada wartawan. Saat mobilnya hendak dijalankan salah seorang wartawan yang bernama Wawan nyeletuk dan menyindir Baim Wong dengan ucapan “Kita nunggu dari sore, hargai dong profesi wartawan“. Tak terima disindir seperti itu, Baim lantas keluar dari mobil kemudian mendatangi Wawan kemudian marah-marah. Beruntung saat itu pihak keamanan secepatanya mengamankan lokasi kejadian. Sehingga adu jotos antara Baim dan wartawan tersebut dapat dihindarkan.

2. Raffi Ahmad Hina Wartawan

Raffi Ahmad baru-baru ini disoroti lantaran candaannya ketika membawakan sebuah acara TV dinilai menghina para wartawan. Dalam acara yang ditayangkan pada tanggal 1 November kemarin itu, Raffi mengatakan jika para wartawan itu mata duitan dan segala urusan dengan wartawan akan cepat beres jika menggunakan uang.

Raffi Ahmad Hina Wartawan
Raffi Ahmad Hina Wartawan [image source]
Melihat respon para wartawan yang tak terima dengan hal tersebut, Raffi Ahmad kemudian meminta maaf atas apa yang ia katakan. “Kalau saya pribadi sih enggak ada ke arah sengaja gitu. Tapi kan saya manusia biasa, saya minta maaf dan mohon dimaafkan. Mudah-mudahaan temen-temen semua mau memaafkan atas ketidaksengajaan ini,” ujar Raffi.

3. Kesal, Parto Patrio Usir Wartawan Dengan Pistol

Komedian Parto Patrio sempat dipanggil pihak kepolisian lantaran menyalah gunakan senjata api yang baru dua bulan dimilikinya. Peristiwa tersebut terjadi seusai Parto menghadiri ulang tahun anak temannya, Eko Patrio di Kafe Planet Hollywood, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada 21 Agustus tahun 2004 silam.

Parto Patrio
Parto Patrio [image source]
Keluar dari pintu kafe, Parto yang saat itu sedang menggandeng istri keduanya langsung dikerubuti oleh para wartawan yang ingin mengorek informasi tentang hubungan rumah tangganya. Merasa kesal, Parto pun langsung melayangkan tembakan. Sontak para wartawan langsung terdiam dan Parto dapat dengan mudah masuk ke dalam mobilnya.

4. Sarah Azhari lempar Wartawan Dengan Asbak

Artis cantik Sarah Azhari juga pernah berurusan dengan kepolisian karena ia dilaporkan oleh seorang wartawan bernama Navis Qurtub. Sarah Azhari dituduh melakukan kekerasan pada Navis. Kejadian tersebut bermula saat Navis mulai memberikan pertanyaan seputar kehidupan pribadi Sarah.

Sarah Azhari
Sarah Azhari [image source]
Ada salah satu pertanyaan yang membuat Sarah tersinggung dan marah-marah pada Navis. Tak hanya Itu Sarah juga menendang tulang kering kakinya, menepis mikrofon, melemparnya dengan asbak. Tak terima dengan perlakuan Sarah, Navis pun melaporkan aksi gahar Sarah Azhari tersebut ke pihak berwajib.

Itulah empat artis Indonesia yang pernah bermasalah dengan wartawan. Seharusnya, baik pihak artis maupun wartawan dapat mengerti batasan-batasan dan etika. Artis memiliki hak untuk tidak diberitakan, begitu juga dengan para wartawan juga tidak boleh memaksa. Jika semua pihak saling mengerti, tentu perseteruan-perseteruan seperti tak perlu terjadi lagi Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *