Chacha Federica via kapanlagi
Setelah dua tahun menjalin kisah asmara, akhirnya Chacha Frederica akhirnya telah resmi dinikahi oleh kekasihnya Dico Ganindito dan menjajaki kehidupan baru sebagai suami istri. Keduanya pun melangsungkan prosesi akad nikah di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/8). Sementara resepsi dilaksanakan pada malam hari di tempat yang sama.
Raut wajah yang awalnya tegang akhirnya berubah menjadi senyum bahagia untuk kedua mempelai. Tepat pada pukul 10.50 WIB prosesi ijab kabul keduanya dilangsungkan. Dekorasi putih dan hijau dengan adat Yogyakarta menghiasi prosesi sakral Chacha dan Dico. Prosesi ijab kabul berlangsung khidmat.
Dico berhasil mengucap ijab kabul dengan baik. Dico mempersunting Chacha dengan mahar berupa logam mulia seberat 23,8 gram. “Saya terima nikahnya Wynne Frederica binti Doddy Prasetianto dengan mas kawin logam mulia tersebut dibayar tunai,” tutur Dico Ganindito di hadapan penghulu.
Dico menceritakan kegugupannya menjelang ijab qabul, apalagi begitu dia sampai di tempat acara dan duduk di hadapan penghulu dan wali. Namun sekarang dia bersyukur karena telah melalui ijab qabul dengan lancar. “Nervous iya.a Kemarin sih nggak tapi pas tadi pagi sampai di hotel, lihat mejanya mulai panik. Tapi alhamdulillah lancar,” ungkapnya.
Nuansa adat Jawa terasa kental dalam prosesi pernikahan Chaca dan Dico. Chacha mengaku jika pernikahan adat Jawa seperti ini memang sudah lama diimpikannya. Meski memiliki darah keturunan Jawa, Belanda, dan Tionghoa tetapi Chacha Frederica lebih memilih untuk mengakhiri masa lajangnya dalam adat Jawa.
“Maunya Jawa tradisionl tapi nggak terlalu kaku. Cara penataan bunga pun modern. Kebaya yang aku pakai juga tertutup, Jawa kuno seperti itu. Kalau upacara adat panggih, lempar-lempar sirih itu artinya kita harus bisa menerima kekurangan pasangan masing-masing. Ini upacara adat yang aku inginkan karena ada adat mencuci kaki suami,” kata Chacha Ahmad Sahroni
