
Marcel Darwin Bisnis Warkop
Marcell Darwin, namanya tentu sudah tak asing lagi di dunia hiburan tanah air. Mengawali karirnya sebagai publik figur ternyata dirasa kurang mencukupi bagi aktor muda blasteran ini.
Kendati penghasilan dari seni perannya tak sedikit nyatanya Marcell belum puas juga, terbukti dari beberapa usaha yang ia dirikan. Selain itu dalam merintis usahanya Marcell juga mengalami ujian bahkan hampir tutup. Lalu bagaimana kisah selengkapnya? Yuk disimak!
1. Awal Mula Suka Bisnis
Pada awalnya lelaki kelahiran 24 tahun silam ini sudah dididik keras dalam keluarganya, ajaran tersebut didapatinya melalui perantara sang ibu dari mendiang kakekknya yang telah meninggal kala Darwin masih berumur 2 tahun, yakni bahwasannya kita tak bisa mengandalkan satu pekerjaan saja maka dari itu harus punya pekerjaan sampingan apapun yang penting halal. Namun demikian bukan berarti penghasilan akting Darwin tak mencukupi lho.
2. Bisnis Bakso
Bakso ialah olahan daging yang Marcell tekuni sejak 5 tahun terakhir. Meski perjalanan usahanya terbilang masih baru, namun tak sedikit pelajaran yang telah Marcell dapatkan. Diantaranya pada tiga tahun pertama dimana pabrik bakso miliknya dirundung kabar tak sedap mengenai isu bakso daging babi, tindak penipuan, keungan yang amburadul sampai merugi, bahkan saking frustasinya Marcell sempat putus asa dan hendak menutup usahanya.
3. Bisnis Warkop
Setelah sukses dibidang si kuliner bulat alias bakso kini Marcell kembali menjajal peruntungannya dalam bidang lain di bidang kuliner juga. Maraknya fenomena warung kopi atau coffe shop atau cafe dan semacamnya itulah ynag membuat lelaki jangkung ini tertarik, apalagi mengingat hobi Marcell sendiri yang juga suka nongkrong. Akhirnya ide usaha selanjutnya kini berjalan, yakni dengan membuka warung kopi bergaya cafe yang pernak-pernik bangunannya mayoritas berasal dari Jawa.
4. Tujuan Berbisnis
Jika ditilik dari beberapa fakta seputar perbisnisan Marcell diatas, kurang lengkap rasanya jika tak membahas tentang tujuannya bukan? Yupp, tujuan usaha tersebut memang berintikan sama yakni untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yang kedua menurut Marcell, ketimbang menguntungkan usaha orang lain lebih baik kita menguntungkan diri sendiri, bahkan Marcell juga tak memandang siapapun pelanggannya nanti karena bisnis adalah bisnis (maksudnya keluarga).