January 4, 2024
Adegan Dalam Film Alif Lam Mim

Adegan Dalam Film Alif Lam Mim [image source]

Nasib film-film Indonesia di negeri sendiri hingga saat ini masih di bilang memprihatinkan. Eksistensinya seakan kalah tenar dibanding film-film produksi luar negeri seperti Hollywood dan Bollywood. Padahal, ide cerita dan kualitas filmnya pun juga tak kalah dibanding film Hollywood sekalipun.

Tak sedikit film Indonesia yang mengalami nasib yang menyedihkan karena harus turun layar lebih cepat. Ada banyak hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Seperti film “3” contohnya, film tersebut digadang-gadang akan sukses tapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Kenapa bisa begitu? Berikut ulasannya.

1.Tak Banyak Orang yang Tahu Tentang Film 3

Film “3” atau Alif Lam Mim besutan sutradara  Anggy Umbara tersebut rilis pada oktober 2015 kemarin. Dalam film yang menceritakan Jakarta di masa mendatang itu, deretan artis senior seperti Agus Kuncoro berperan dengan apik bahkan banyak menuai pujian. Konsep film yang katanya datang dari mimpi itu pun baru pertama kali ada di film Indonesia.

film Alif Lam Mim
film Alif Lam Mim [image source]

 

Meski begitu, penjualan film tersebut tidak sesuai dengan harapan sang sutradara. Film bergenre drama action itu, tidak cukup laku di pasaran. Ada banyak dugaan kenapa film yang dinilai bagus oleh para penontonnya itu justru tidak banyak memiliki peminat. Menurut sang sutradara sendiri, tidak banyak orang yang tahu tentang adanya film “3”, promosi film pun dirasa juga kurang maksimal.

2.  Di Duga Mengganggu Kepentingan Beberapa Pihak di Indonesia

Film yang juga dibintangi oleh artis lain seperti Cornelio Sunny, Abimana Aryasatya, Prisia Nasution, Tika Bravani, Cecep Rahman, Donny Alamsyah, Verdi Solaiman dan Tanta Ginting ini hanya bertahan selama 7 hari di bioskop. Kenapa bisa begitu?

Adegan Dalam Film Alif Lam Mim
Adegan Dalam Film Alif Lam Mim [image source]
Ternyata selain isu sepi penonton, ada juga dugaan lain yang lebih kontroversial lagi. Karena film “3” mengusung tema masa depan, dan jalan cerita yang menggambarkan keadaan yang sedang dialami oleh negeri ini . Banyak yang beranggapan jika film “3” memang dipaksa untuk turun layar lebih cepat.

Alasannya adalah karena mengganggu kepentingan beberapa pihak di negeri ini. Hingga sekarang anggapan itulah yang diyakini oleh banyak masyarakat. Terkait seperti apa dan siapa pihak-pihak yang merasa terganggu tersebut? Tidak ada yang tahu dan belum terkuak hingga sekarang.

3.  Film 3 Sepi Penonton

Hasil yang diperoleh dari pemutaran film Alif Lam Mim memang membuat banyak pihak terkejut. Terutama sang sutradara sendiri. Butuh waktu dan biaya yang tak sedikit untuk memproduksi film tersebut. Tapi memang harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan. Film yang juga kental dengan nuansa agama itu kurang diminati oleh penonton.

Para pemain film Alif lam Mim
Para pemain film Alif lam Mim [image source]
Memang sih bukan jadi rahasia lagi jika film-film yang kurang laku akan segera turun layar dan digantikan dengan film-film lain yang hits dan populer. Pihak Bioskop sendiri seperti dihadapkan pada posisi yang dilematis. Bukannya mereka tidak mau mendukung film dalam negeri, tapi mempertahankan film yang sepi penonton juga akan membuat mereka rugi.

4. Gagasan Terorisme yang Kontroversial

Fil “3” juga menuai kontroversi karena mengusung isu terorisme. Memang isu tersebut adalah isu yang cukup sensitif. Cornelio Sunny meminta pada para masyarakat untuk tidak menghubung-hubungkan film “3” untuk membenarkan isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat.

Adegan Dalam Film Alif Lam Mim
Adegan Dalam Film Alif Lam Mim [image source]
“Film ini fiksi, jangan dipakai sebagai produk pembenaran, nanti jadi problem. Kalau soal gagasan terorisme harusnya gak ada masalah, harusnya gak ada kontroversi. Ini entertainment, penonton harus inget kalau film ini fiksi, bukan asli. Jadi gak ada problem,” ungkap Cornelio Sunny.

Itulah beberapa hal yang membuat film Alif Lam Mim atau 3 harus turun layar lebih cepat. Terlepas dari semua kontroversi yang ada, kita putut untuk mengapresiasi karya anak negeri. Hadirnya film tersebut telah menambah keberagaman film-film Indonesia yang berpotensi untuk jadi industri film yang besar Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *