January 7, 2024
civil war

civil war

Tahun ini, sepertinya sedang tren para superhero berantem sendiri. Well, konflik antar manusia memang bisa meletus kapan saja, tidak peduli bahwa mereka sebenarnya adalah 1 tim, atau seharusnya berada di pihak yang sama. Setelah Batman gemas dengan tingkah Superman dan akhirnya berseteru di Batman VS Superman: Dawn of Justice (Walau cuma sekian menit setelah itu baikan dan bersama melawan Lex Luthor), kali ini gantian pahlawan ganteng kita Captain America dan superhero super seenak jidat yaitu Iron Man yang saling pukul sampai berdarah-darah.

Akar masalah perselisihan mereka sudah bergeser dari Tony Stark (Robert Downey Jr) yang songong dan gamau diatur dan Steve Rogers (Chris Evans) yang nggak bisa sama orang yang seenaknya sendiri. Konflik semakin rumit, dan bermula pada permasalahan masa lalu yang meninggalkan luka terbesar dalam hidup Stark. Ada banyak pelajaran penting yang bisa kita dapatkan dari film Captain America: Civil War. Awas, ini full spoiler jadi jika kamu belum menonton filmnya bakalan dapat bocoran habis-habisan deh:

Ada Banyak Luka dalam Hidup yang Tak Bisa Sembuh dengan Mudah

Selama ini, Tony Stark digambarkan menjadi sosok yang angkuh, tidak bisa diatur, seenaknya sendiri dan terkesan menyebalkan. Hanya Pepper Potts (yang selama ini diperankan dengan cemerlang oleh Gwyneth Paltrow) yang bisa ‘menanganinya’. Hanya Potts yang bisa mengerti kenapa Tony Stark begitu susah dimengerti, meski di di film Captain America: Civil War mereka diceritakan sedang putus untuk sementara.

civil war
civil war

Pada adegan pembuka Captain America: Civil War Tony Stark menunjukkan sebuah temuan terbaru dari Stark Industries, untuk menghapus memori di masa lalu yang tidak ingin diingat-ingat. If you want to know, Stark masih trauma karena kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan 25 tahun yang lalu. Di bali sosok Tony Stark yang membuat banyak orang ingin menginjaknya karena begitu menyebalkan, puluhan tahun Stark berusaha keras melawan trauma yang membekas di hati dan ingatannya.

Banyak luka di masa lalu yang mungkin butuh waktu sangat lama untuk sembuh, tapi bukan berarti itu tidak bisa dilewati. Yang bisa kamu lakukan adalah terus berusaha melangkah ke depan, dan memaafkan apa yang terjadi di hari kemarin. Susah? Tentu saja, jika perkara ikhlas itu mudah, hadiahnya tentu hanya sekadar kipas angin atau sekardus mie instant bukan?

Team Stick Together, Whatever Happen

Apa sih tujuan dibentuknya Avengers? Pastinya bukan untuk ngeksis, karena mereka bukan anak alay. Yap, Captain America, Black Widow, Iron Man, Hulk, Clint Barton, Wanda Maximoff, Thor, War Machine dan beberapa superhero lainnya berniat untuk menyelamatkan dunia dari mereka yang jahat dan mau merusak. Tapi yang namanya berantem, di depan publik, di tengah kota pula pasti menyebabkan banyak kerusakan.

civil war
civil war

Dalam Captain America: Civil War, geng Avengers ini diomelin habis-habisan karena kerusakan dan korban meninggal akibat aksi mereka melawan musuh semakin besar dan tidak bisa ditolerir. Akhirnya 117 negara di dunia setuju untuk menjadikan Avengers sebagai organisasi di bawah pemerintahan Amerika. Tony Stark Setuju, Steve Rogers enggak, sampe ngambek nggak mau tanda tangan perjanjian Sovakia di Wina, Austria.

Perbedaan pendapat dalam team itu biasa, tapi bagaimana kita bisa memecahkannya. Wajar kok jika berselisih paham, karena semua orang punya pemikiran dan juga prinsip masing-masing. Namun nggak lucu kan jika akhirnya terjadi perpecahan dan malah musuhan di akhirnya, karena hal kayak gitu? Butuh waktu lama bagi Stark dan Rogers untuk bisa berada dalam satu jalan yang sama (well at least sampai di film Captain America: Civil War mereka masih debat ga abis-abis). But whatever happen, team stick together, ok?

Perihal Menjaga Perasaan, Atau Menjaga Harga Diri Sendiri?

Tony Stark ngamuk luar biasa begitu tau bahwa Bucky, Winter Soldier sahabat Steve Rogerslah yang membunuh kedua orangtuanya. Di sinilah, konflik meledak. Steve Rogers ngebelain temennya, dengan alasan bahwa Bucky melakukan hal tersebut karena dia di bawah kontrol program HYDRA (jadi dia kayak robot gitu, disuruh apa aja manut). Sedangankan Stark merasa dibohongi habis-habisan, kenapa Rogers nggak bilang dari dulu padahal dia udah tau.

civil war
civil war

Di akhir cerita, Rogers mengirim surat pada Stark. Ia mengatakan bahwa selama ini, ia menyembunyikan fakta tersebut karena ingin menjaga perasaan sahabatnya itu. Namun akhirnya si ganteng berhidung mancung itu menyadari bahwa, ia sebenarnya justru menjaga harga dirinya sendiri. Sang Captain nggak mau semuanya berantakan karena fakta menyakitkan tersebut.

Whatever in past, let it stay in past. Memang seharusnya begitu, namun menyembunyikan rahasia sebesar itu dari orang lain, apalagi mereka dekat denganmu memang pasti menyimpan risiko besar. Buah simalakama memang, mau jujur nanti bikin masalah. Nggak jujur, sebenarnya juga bakalan jadi masalah di kemudian hari. Tapi kebenaran akan selalu terbuka, dan apapun konsekuensinya, harus dihadapi. Seperti Steve Rogers yang akhirnya mengakui kesalahannya dan menyerahkan tampuk kepemimpinan The Avengers pada Tony Stark.

Dewasa dan Bijaksana Memang Nggak Gampang

Tony Stark memang nggak menangis atau marah ketika mengetahui bahwa Steve Rogers menyembunyikan rahasia besar mengenai hidupnya. Ataupun beberapa temannya di Avengers yang terang-terangan membantu Rogers untuk menentangnya. Ia memang sempat berantem hingga berdarah-darah dengan Rogers, namun pada akhirnya, Stark menyadari satu hal.

civil war
civil war

Orangtuanya sudah pergi, dan kenyataannya memang masa lalu nggak bisa diulang kembali. Yang bisa ia lakukan adalah menatap ke depan, dan melanjutkan hidup. Masih banyak hal yang perlu Stark pikirkan, dan jauh lebih bermanfaat untuk dilakukan. Contohnya saja, mendidik Peter Parker menjadi superhero yang oke dan memberi beasiswa riset sebanyak-banyaknya pada mahasiswa di MIT.

Menjadi dewasa dan meredam amarah bukan hal mudah. Tapi bukan nggak mungkin untuk dilakukan. Jika menjadi lebih bijaksana membuat hidupmu lebih indah, kenapa harus terus kekanak-kanakan? Dunia nggak akan menunggumu yang tertinggal di belakang karena bermasalah. Kamu yang harus berlari kencang agar jangan sampai ketinggalan.

It’s almost 900 words and still so much things in my head. But overall, it’s wrap! Konflik internal memang selalu lebih menarik untuk dijadikan jalan cerita. Well done, Marvel! Sampai jumpa di film selanjutnya, Avengers next year, i guess? Sambil sabar nunggu mas-mas ganteng mba-mba Rusia ngumpul, kita tunggu tayangnya X-Men: Apocalypse dalam waktu dekat Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *