Evi Masamba via kompas
Sukses menjadi juara pertama dalam ajang pencarian bakat penyanyi dangdut D’Academy 2 membuat Evi Masamba senang. Namun dibalik itu, juga tersimpan kisah tak menyenangkan dalam perjuangannya menuju kesuksesan tersebut. Ketika berangkat dari Desa Malangke, Kota Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan untuk mengikuti seleksi ke Makassar, Sulawesi Selatan, dia ditipu oleh seorang sopir taksi.
Evi mengaku tidak pernah ke Makassar sebelumnya, tapi tekadnya untuk bisa menunjukkan kebolehannya begitu besar, dia mengajak saudara ke ibukota Sulawesi Selatan. “Awalnya mau ikut seleksi itu aku lalui dengan menempuh perjalanan 12 jam ke Makassar dan itu juga sempat ditipu sopir taksi,” kata Evi di Radio Muara, Rawamangun, Jakarta Timur.
Evi dan saudaranya memilih untuk menggunakan taksi agar cepat sampai di tempat tujuan. Sayangnya, sopir taksi mengaku tidak tahu alamat yang diberikan Evi. Evi harus membayar ongkos taksi hingga ratusan ribu rupiah, padahal sebenarnya dia hanya cukup membayar 20 ribu rupiah saja.
“Waktu itu mau seleksi, aku mau ke rumah saudara sepupu dulu yang ada di Makassar. Itu pertama kalinya aku ke Makassar. Aku naik taksi dan sopirnya bilang kalau dia nggak tahu alamat yang aku kasih. Akhirnya muter-muter nggak jelas gitu sampai sepuluh kali. Aku jadi harus bayar ratusan ribu padahal harusnya 20 ribu saja,” ucapnya.
Evi menduga hal itu terjadi karena dia terlihat seperti orang dari kampung yang baru datang ke Makassar dan tak tahu jalan di sana sehingga sopir taksi itu pun lantas menipunya. Meski sempat mengalami kejadian tersebut, Evi bersyukur dan berterima kasih kepada sopir taksi itu karena ada berkah dibalik kejadian tersebut.
Evi kini telah dinobatkan menjadi Juara Pertama D’Academy 2. “Mungkin karena aku baru datang dari kampung dan itu pasti jadi kesempatan kan buat dia. Apalagi waktu itu aku juga belum tahu alamat yang akan aku tuju. Aku kena tipu. Meski ditipu, ya alhamdullilah malah bisa berkah. Dan buat sopir taksi sukses ya,” pungkasnya Ahmad Sahroni
