Vidi Aldiano via cnnindonesia
Kabar gembira datang dari penyanyi Vidi Aldiano. Vidi pun akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan dan menyandang predikat cumlaude dari jurusan Innovation Management and Entrepreneurship, University of Manchester, Inggris. Gelar Msc, menandakan dirinya sudah meraih dua kali sarjana.
“Dalam acara wisuda saat disebutkan nama Oxavio Aldiano dari Innovation Management and Enterpreneurship, hati saya langsung mengucapkan syukur. Perjuangan saya membuat tesis yang sangat tidak mudah akhirnya membuahkan hasil yang cukup baik yakni dengan predikat cumlaude,” tutur Vidi Aldiano.
Tidak hanya itu, pelantun Nuansa Bening tersebut masih harus membimbing adik-adiknya. Bukan tanpa alasan Vidi harus melakukan itu semua. Dia melakukan itu supaya adik-adiknya bisa menuntut ilmu di tempat terbaik. “Saya masih akan membimbing adik-adik saya untuk bisa kuliah di tempat yang terbaik dan mendapatkan pengalaman seperti apa yang telah saya dapatkan,” kata Vidi.
Rencananya, kedua adik Vidi Aldiano akan mengikuti jejak sang kakak kuliah di luar negeri. Diva Stardivaryan, adik pertamanya akan mengambil S2 di University of Birmingham, Inggris. Sementara adik keduanya, Vadi Akbar yang masih kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Indonesia, berencana melanjutkan pendidikan di Jerman.
Prestasi yang dicapai Vidi ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi orangtuanya, Harry Kiss. Menurut Harry, anak sulungnya itu akan melanjutkan pendidikannya sampai S3 setelah menikah. “Terus terang saya bangga. Vidi berencana akan melanjutkan kuliah ke program Doktoral S3, tapi tidak dalam waktu dekat, mungkin setelah menikah,” ucap Harry Kiss.
Vidi Aldiano bukan hanya sukses menimba ilmu saja. Selama kuliah di Inggris, dia berusaha membangun jaringan dengan banyak pihak. Itu berguna untuk bisnis keluarga yang sedikit banyak berhubungan dengan kuliahnya. “Mengembangkan networking ke seluruh dunia itu kesempatan yang menarik. Mahasiswa di University of Manchester kebanyakan datang dari seluruh dunia,” pungkas Vidi Ahmad Sahroni
