January 4, 2024

Berbeda dengan sekarang, anak-anak zaman dahulu sering disuguhkan hiburan film seri boneka. Katakan saja Si Unyil yang begitu populer di era tahun 80-an. Selain bertujuan untuk menghibur, film seri boneka biasanya mengangkat budaya dan seni di Indonesia. Mulai dari lagu, tema, hingga tokohnya memorable banget.

Namun kini, Indonesia tengah kehilangan salah satu tokohnya yang melegenda. Pak Raden, sosok yang sangat berjasa dalam dunia seni telah menutup usia. Meski telah berpulang, namun karakter Pak Raden akan selalu dikenang. Sama seperti tokoh boneka berikut ini yang tak akan pernah hilang dari ingatan kita.

1. Si Unyil

Salah satu film seri boneka yang paling populer di Indonesia pada tahun 80-an adalah Si Unyil dengan Unyil sebagai tokoh utamanya. Film seri ini bercerita tentang anak SD bernama Unyil yang hobi melakukan petualangan bersama teman-temannya, Ucrit dan Usro. Meski tujuan utamanya menghibur, namun Si Unyil menanamkan nilai edukasi, moral, dan sosial yang tinggi.

Yang paling memorable dari tokoh yang suka memakai sarung dan peci ini, ketika ia dan teman-temannya mencuri jambu miliki Pak Raden dan kebiasaan sering terlambat ke sekolah. Meski demikian, ia anak yang pandai dan rajin menolong sehingga bisa dijadikan panutan anak Indonesia.

2. Pak Raden

Pak Raden, tokoh berdarah biru yang selalu mengacu pada primbon kesayangannya. Pak Raden sangat khas dengan kumis tebal melintang yang sering ditakuti anak-anak, termasuk Unyil dan kawan-kawan. Pak Raden mengenakan kain beskap hitam lengkap dengan blangkon serta tongkat.

Selain percaya pada primbon, Pak Raden dikenal sebagai sosok yang pelit. Karena sifat pelitnya tersebut, mangga dan jambu di rumahnya sering dicuri orang. Pak Raden juga tipe orang yang malas ikutan kerja bakti. Ia selalu menghindar ketika ada kerja bakti dengan alasan penyakit encoknya kambuh.

3. Pak Ogah

Satu lagi dari film seri Si Unyil yang selalu dikenang sepanjang masa. Sosok Pak Ogah, tunakarya gundul yang kerjanya duduk di pos ronda dan meminta uang pada setiap orang yang lewat. Sama seperti Pak Raden, Pak Ogah ini dikenal sebagai sosok yang pemalas dan saat diajak ke suatu tempat, ia selalu menjawab “Ogah, aah.”

Selain kalimat “Ogah, aah.”, Pak Ogah juga sering menyebutkan “Cepek dulu dong”. Sebab, Pak Ogah biasanya sering mengizinkan orang lewat di depan pos rondanya setelah orang tersebut memberikan uang cepek atau seratus rupiah. Belum lagi, kelucuan Pak Ogah yang suka mencuri mangga di kebun Pak Raden.

4. Si Komo

Macet lagi, macet lagi, gara-gara Si Komo lewat. Lirik lagu yang dipopulerkan Si Komo dan kak Seto Mulyadi tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian pecinta film seri boneka tahun 90an awal. Seperti namanya, film seri ini mengangkat tokoh dalam bentuk komodo berwarna hitam putih dengan jargonya “Weleh…Weleh…”

Meski film seri ini sederhana, namun Si Komo yang identik dengan kemacetan ini menjadi serial favorit anak-anak. Si Komo tak sendiri melainkan ditemani oleh beberapa hewan lainnya seperti Ulil (ulat kecil), Dompu (domba putih), dan Piko (sapi kokoh). Selain mengibur, Si Komo juga merupakan film yang mengedukasi penontonnya.

5. Suzan

Suzan suzan suzan/Besok gede mau jadi apa/Aku kepingin pinter/ Biar jadi dokter Ahmad Sahroni Begitu pula dengan lagu Susan tersebut yang juga tak kalah populer dari boneka penyanyi Si Komo. Boneka Suzan iki suka bernyanyi tentang cita-cita, namun suaranya tentu berasal dari wanita cantik yang menggendongnya, Kak Ria Enes yang khas dengan logat Jawa Timur.

Saking populernya boneka Suzan ini, hampir anak-anak perempuan kecil zaman dulu memilikinya bahkan yang bisa mengeluarkan suara. Demikian pula dengan lagu-lagu Suzan yang seakan menjadi lagu wajib anak-anak era 90an.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, tokoh boneka yang melegenda tersebut kini satu persatu telah tiada. Apalagi, anak kecil zaman sekarang sudah terbiasa mendengarkan lagi cinta, bukan lagu cita-cita seperti yang dinyanyikan Suzan Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *