Kabar duka datang dari band asal Surabaya, Klantink. Pasalnya, pembetot bass mereka yakni Budiarto warga Joyoboyo, Kecamatan Wonokromo meninggal dunia, Sabtu (5/9). Pria yang lebih dikenal dengan nama Budi Klating itu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya. Dia meninggal dunia karena sakit komplikasi. Budi diduga sering mengkonsumsi obat pelangsing.
Orang tua Budi Klantink, Abu Amin mengaku anaknya menderita sakit sudah lima bulan lalu. Sakitnya itu diduga setelah Budi mulai mengonsumsi obat pelangsing. Kondisi Budi semakin hari semakin memburuk hingga akhirnya drop. Memang Budi Klantink punya tubuh tambun di antara rekan-rekannya.
“Setelah sering minum obat pelangsing itu, berat badannya memang bisa turun. Akan tetapi kondisinya juga drop. Dia sempat keluar masuk rumah sakit dua kali semenjak mengonsumsi obat pelangsing itu,” kata Abu Amin, orang tua Budi Klantink saat akan memberangkatkan jenazah dari rumah duka di Jalan Joyoboyo, Wonokromo Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/9).
Hal senada juga dikatakan sahabat Budi, Yono. Dia mengatakan jika Budi sempat kurus dan merasa senang karena berat badannya bisa turun. Namun ternyata, dia pun akhirnya sering jatuh sakit setelah itu. “Teman-temannya sudah berulang kali memberi nasihat untuk tidak mengonsumsi lagi. Tetapi Budi tetap saja minum obat pelangsing. Waktu kurus, dia senang sekali. Makanya dia nggak peduli meski jatuh sakit,” tutur Yono menyayangkan.
Budi Klantink meninggal pada usia 30 tahun. Dia meninggal sekitar dunia pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya. Jenazah kemudian dimakamkan di TPU Keputih Surabaya sekitar pukul 12.30 WIB. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Joyoboyo dengan diiringi rekan-rekan pengamen jalanan. Sayang kelompok almarhum tidak bisa hadir di pemakamannya karena sedang ada acara pentas di Yogyakarta.
Seperti diketahui, Budiarto bersama teman-temannya yang tergabung dalam grup Klantink pernah meraih juara ajang pencari bakat. Grup yang mengawali karir dari pengamen jalanan itu pun akhirnya bisa terkenal. Bahkan sempat bernyanyi bareng musisi-musisi papan atas di Jakarta. Dia merupakan bassis dari grup tersebut Ahmad Sahroni