January 8, 2024

Kehamilan pertama merupakan momen penting bagi semua ibu. Untuk menyambut kehadiran sang anak, ketika memasuki bulan ketujuh kehamilan biasanya diadakan sebuah syukuran untuk mendoakan keselamatan dan kesehatan calon bayi dan Ibunya. Jika di budaya Barat memiliki baby shower, Jawa dan Sunda memiliki upacara siraman tujuh bulanan yang disebut Mitoni.

Menggelar upacara siraman 7 bulanan kehamilan senantiasa bertujuan agar kandungan dan ibu yang sedang mengandung selalu mendapatkan keselamatan dan kesehatan.

Sederet selebriti juga melaksanakan siraman 7 bulanan saat kehamilan mereka dengan harapan agar dirinya dan calon buah hati senantiasa sehat dan selamat. Siapa aja sih selebriti yang menjalani upacara adat siraman 7 bulanan pada kehamilan mereka? Yuk kita simak!

1. Nagita Slavina

Mempersunting Nagita Slavina pada 17 Oktober 2014, Raffi Ahmad menggelar resepsi pernikahan dengan adat Jawa yang sangat kental mulai dari prosesi hingga ornamen yang ada. Bahkan tak hanya adat Jawa, Raffi dan Gigi juga sempat mengusung adat Sunda dalam rangkaian pernikahan mereka. tak heran jika memasuki bulan ke-7 di kehamilan pertamanya, kedua pasangan ini melangsungkan upacara adat tujuh bulanan pada 14 Juni 2015 silam. Biasa disebut mitoni, Raffi dan Gigi melaksanakan siraman setelah serangkaian acara, seperti pengajian di pagi harinya hingga sungkeman. Terlihat begitu ayu dengan perut hamilnya, Gigi mengenakan kain batik berwarna hijau ditambah dengan hiasan bunga melati yang dijadikan bandana dan melingkari pundaknya. Banyak tamu undangan yang datang memeriahkan acara mitoni Raffi dan Gigi, diantaranya terdapat beberapa rekan sesama selebriti.

2. Ashanty

Untuk mempersiapkan kelahiran anak keduanya dulu, pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty juga melaksanakan upacara adat Mitoni pada bulan Agustus 2016 lalu. Dalam acara yang diselenggarakan di kediaman Ashanty di Jalan Taman Merkurius No. 3 Villa Cinere Mas, Tangerang Selatan tersebut, dihadiri kerabat yang turut mendoakan keselamatan Ashanty dan calon bayinya. Ashanty tampak anggun berbalut kemben dari kain batik berwarna merah dengan rajutan bunga melati yang melingkari pundak hingga perutnya. Diambah rambut yang dibentuk konde dan disematkan hiasan bunga melati putih menambah kecantikannya. Selain untuk mendoakan keselamatan calon bayi dan Ibunya, Anang dan Ashanty punya tujuan lain yaitu ingin melestarikan budaya yang nantinya akan diturunkan ke anak-anaknya. Walau dalam adat Jawa, Ashanty menginginkan dekorasi dibuat modern dan dipilihlah tema musim dingin dengan biasan penuh bunga berwarna putih. Berbeda dengan Mitoni untuk anak pertamanya yang terkesan lebih heboh karena segala persiapan dilakukan sendiri, Mitoni keduanya itu lebih tenang.

3. Reisa Broto Asmoro

Reisa Kartikasari, atau sering disapa dengan Dr. Reisa, dinikahi seorang bangsawan keturunan Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro hingga pernikahannya disebut sebagai Royal Wedding. Tak heran jika Reisa juga menjalankan ritual tujuh bulanan dengan adat Jawa kental dalam menantikan kelahiran anak pertama mereka. Upacara Mitoni Reisa dan Tedjo dilaksanakan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan iringan lagu Bahasa Jawa berlangsung khidmat. Berbeda dari yang lain, air yang digunakan untuk prosesi siraman Reisa diambil dari 7 sumber mata air. Mata air Masjid Demak, Kraton Surakarta, Istana Merdeka, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Bromo dan Gunung Fuji. Mengapa Gunung Fuji Jepang? Karena Reisa suka dengan Jepang dan air tersebut diambil ketika kedua pasangan ini melakukan liburan di Jepang. Hal yang paling berkesan bagi mereka selama Mitoni adalah ketika calon Bapak harus memecahkan sebuah kelapa muda dengan sebuah golok yang dipercaya menentukan jenis kelamin anak mereka. Hasil dari memecahkan kelapa muda tersebut adalah perkiraan bayi perempuan. Tedjo memang menginginkan anak perempuan, sedangkan Raisa ingin anak lelaki.

4. Yasmine Wildblood

Walau lahir dengan darah blasteran, Yasmine Wildblood bisa menikmati khidmatnya upacara adat Jawa kental. Suaminya, Raden Mas Sahid Abishaloni BN atau Abi Yapto, memiliki keturunan Jawa sehingga sehingga saat kehamilan pertama Yasmine memasuki bulan ketujuh keduanya menggelar acara siraman tujuh bulanan dengan adat Jawa. Acara yang diadakan di kediaman mereka itu dihadiri keluarga dekat dan sahabat dari kedua belah pihak. Karena ketika menikah keduanya tidak menggunakan adat Jawa, maka ketika Mitoni Yasmine marasa bersemangat. Menurutnya, acara yang prosesnya hanya 2 sampai 3 jam itu seru dan memiliki banyak makna. Walau terkesan ribet, tetapi Yasmine paham akan makna-makna yang besar dari upacara yang dilakukannya itu. Mitoni yang dilaksanakan untuk mendoakan keselamatan Yasmine dan calon bayinya itu memang diadakan secara sederhana dan diakhiri dengan makan siang sehingga tak sampai 3 jam.

5. Arumi Bachsin

Setelah menikah dengan Emil Elestianto Dardak, Arumi Bachsin diboyong ke kota keluarga besar Emil berada yaitu Trenggalek, Jawa Timur. Pada kehamilannya untuk anak kedua yang memasuki bulan ketujuh, Arumi dan Emil mengadakan Mitoni di kediaman keluarga besar mertua Arumi. Untuk kehamilan anak pertama mereka, Emil dan Arumi juga mengadakan upacara Mitoni secara tertutup. Sebelum melakukan upacara Mitoni, dilakukan terlebih dahulu penghitungan dengan tanggalan Jawa yang kemudian terpilihlah hari yang tepat untuk melakukan upacara Mitoni. Arumi berbalut kemben dari kain batik perpaduan warna hijau muda dan hijau tua disertai rangkaian bunga melati yang menjadi bandana dan melingkari pundaknya menambah kecantikannya.

Selain untuk mendoakan keselamatan Ibu dan calon bayi, ternyata upacara adat Mitoni juga bisa menjadi wadah untuk melestarikan budaya dengan simbol-simbol penuh makna yang bisa diturunkan pada keturunan kita kelak. Bisa ditiru nih demi melestarikan  budaya!..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *