Band legendaris dunia Bon Jovi akan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 11 September 2015 mendatang. Menjelang konser besar itu, membuat pihak panitia menyiapkan pembangunan panggung dan lainnya. Persiapan ini membuat kawasan Gelora Bung Karno (GBK) ditutup untuk umum pada tanggal 10 September mendatang.
Mulai dari ring satu kawasan GBK sudah terlihat spanduk besar berwarna kuning bertuliskan permohonan maaf karena kawasan GBK harus ditutup sementara ini. “Mohon maaf kepada seluruh masyarakat olahraga pengguna fasilitas area stadion utama gelora bung karno atas ketidaknyamanannya mulai tanggal 10 dan 11 September 2015, stadion utama akan ditutup sehubungan dengan dilaksanakannya sebuah acara,” demikian pesan dalam spanduk itu.
Proses grass covering untuk persiapan konser juga telah rampung. Rumput hijau di Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah tertutup papan putih. Petugas kini berfokus menyelesaikan pembangunan panggung yang sudah mencapai 30 persen. Setelah rampung nanti, lighting langsung dipasang. Semua persiapan dijadwalkan selesai sebelum 10 September. Di hari itu GBK mulai steril dari semua kegiatan.
Panggung dikerjakan terlebih dahulu karena berada di luar area rumput. Setelah pengerjaan panggung rampung, area rumput ditutup cover khusus supaya tidak rusak. Namun, kali ini berbeda. Petugas diminta untuk menutup rumput lebih dahulu. “Sebab itulah, panggungnya sempat dipending hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja. Posisi panggung tepat berada di depan kursi tribun, di luar area rumput,” jelas Bachtiar.
Untuk pengamanan, nantinya akan terdapat tiga lapis dari penyelenggara, pihak Polri, dan TNI. Bachtiar mengatakan pengamanan konser tersebut sangat ketat dan rapat. “Petugas bisa dibilang dua kali lipat dari konser biasanya,” ungkapnya. Konser Bon Jovi 11 September nanti merupakan konser kedua mereka di Indonesia. Sebelumnya pada tahun 1995, mereka pernah menggelar konser megah di Indonesia. Untuk konser kali ini, panitia mematok harga tiket dari Rp 500 ribu hingga Rp 3,5 juta Ahmad Sahroni