January 5, 2024
Hengki Kawilarang via liputan6

Hengki Kawilarang via liputan6

Hengki Kawilarang via liputan6
Hengki Kawilarang via liputan6

Hengki Kawilarang harus berurusan dengan pihak berwajib gara-gara diduga menggelapkan uang arisan Jeng Ana sebesar Rp 1,5 milyar. Bahkan, selama menjalani proses persidangan, dia pun terpaksa harus mendekam di dalam jeruji besi.

Langkah-langkah damai yang ditempuh pun terhenti karena ditolak oleh pihak Jeng Ana dan kuasa hukumnya. Pernah dia menawarkan untuk mencicil uang yang dipakainya itu dan juga memberikan sertifikat sebagai jaminan. Namun langkah ini juga tak digubris oleh pihak Jeng Ana. Akhirnya Hengki sudah tidak lagi memiliki niat untuk mengembalikan uang milyaran itu kepada Jeng Ana.

“Kan intinya begitu. Saat kita dipenjarakan kan begitu. Kalau perdata saya bayar. Saya udah dipenjara untuk apa saya ganti. Untuk apa saya bayar. Uang 1,5 milyar dia angus dong, saya sudah empat bulan di penjara, dua bulan di Polda. Kita berupaya terus mengembalikan uang bagaimanapun caranya, tapi dia tolak. Saya jauh lebih rugi, tidak bisa menafkahi orangtua saya, karyawan saya terlantar. Nama baik saya hancur kan setelah 15 tahun berkarya,” kata Hengki Kawilarang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Padahal sebelumnya, dia tetap ingin menyelesaikan masalah ini dengan jalur kekeluargaan. Bahkan, saat sebelum dirinya masih dalam tahap penyidikan di Polda Metro Jaya, dia sering menawarkan perdamaian. “Tapi dia malah talkshow, ngasih statement dimana-mana bahwa dia seperti ratu keadilan yang paling adil, paling bener,” ucap Hengki.

Disinggung tentang pengacara Jeng Ana yang mengingatkan akan tanggungan akhirat bagi para penghutang, Hengki Kawilarang memiliki jawaban sendiri dan malah menyerang balik. Bicara tentang kaidah Islam, Hengki mengatakan seharusnya Jeng Ana memilih jalur damai yang ditawarkannya daripada memenjarakan dirinya.

“Kalau orang Islam, pasti mau bertemu untuk berbicara, kalau dia berkerudung, berjilbab, tahu kaidah islam, jangan ngomong kaidah dengan saya. Saya mualaf, tetapi tahu tentang Islam. Itu memang hutang akan tetapi di dunia saya sudah diperkarakan, sudah selesai lewat pengadilan ini,” pungkas Hengki Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *