Gandhes Banyuwangi Tersenggol di Grup 5 D’Academy 3 Top 21

Gosip – Hari Jumat (12/02) merupakan hari yang cukup melelahkan bagi Gandhes Banyuwangi. Pasalnya, dirinya malam itu tersenggol di Grup 5 D’Academy 3 Top 21. Kompetisi menyanyi dangdut digelar di Indosiar, D’Academy 3 kembali menampilkan para peserta dari babak 21 besar.

Pada hari Jumat malam, giliran perserta grup 5 DA3 Top 21 yang tampil terdiri dari Weni Pontianak, Linda Ponorogo, dan Gandhes Banyuwangi. Akhirnya, Gandhes Banyuwangi yang akhirnya tersenggol grup 5 DA3 tadi malam karena belum bisa memikat hari para dewan juri.

Weni Pontianak menjadi peserta pembuka pada konser nominasi Grup 5 DA3 Top 21 semalam dengan membawakan lagu pertama yang berjudul “Pasukan Dangdut” sedangkan pada lagu yang kedua Weni menyanyikan lagu “Seujung Kuku”. Banyak pujian dari dewan juri dan komentar untuk penampilannya dan bahkan dirinya dipuji lebih enak menyanyikannya dibanding dengan penyanyi asli. Para dewan juri berharap agar Weni mempertahankan suaranya yang merdu itu.

Gandhes Banyuwangi menjadi peserta kedua yang membawakan lagu berjudul “Seroja” dan lagu kedua adalah “Terlena”. Penampilan Gandhes mala mini banyak mengecewakan juri terutama di penampilan kedua karena Improvisasi Gandhes yang malah merusak lagu dan sangat disayangkan oleh dewan juri.

Linda Ponorogo menutup konser nominasi grup 5 D’Academy 3 top 21 tadi malam dengan membawakan lagu yang berjudul “Sepiring Berdua” dan lagu keduua “Bisik-bisik tetangga” semuanya yang ia nyanyikan mendapat pujian yang luar biasa dari juri dan komentator.

Hasil polling SMS Grup 5 D’Academy 3 Top 21 Jumat 12 Februari 2016 :

⦁    Linda Ponorogo
⦁    Gandhes Banyuwangi
⦁    Weni Pontianak

Hasil vote dewan juri dua peserta dengan polling sms terendah :

⦁    Gandhes Banyuwangi :2 lampu merah dan 3 lampu hijau.
⦁    Weni Pontianak : 1 lampu merah dan 4 lampu hijau

Dengan demikian, maka Gandhes Banyuwangi yang tersenggol di grup 5 D’Academy 3 tadi malam karena mendapat jumlah lampu merah lebih banyak daripada Weni. Dikutip dari Radarindo (13/02) Ahmad Sahroni