January 6, 2024

Pada 29 November 2017  pukul 09.05 WIB lalu, dunia kuliner sekaligus entertainment Indonesia kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Adalah Bondan Winarno yang dikenal dengan jargon ‘Pokok e Maknyuss’ setiap kali mencicipi masakan itu telah meninggal dunia. Pak Bondan meninggal di usia 67 tahun saat dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.

© Detik

Dibesarkan dalam keluarga Katolik, jenazah ketua Jalansutra yang merupakan komunitas wisata boga yang sangat terkenal di Indonesia itu rupanya dikremasi. Pembakaran jenazah Bondan dilakukan di Krematorium Rumah Abu, Rumah Sakit Sentra Medika di Cibinong, Jawa Barat pada Kamis (30/11) kemarin.

Menghabiskan waktu kurang lebih selama dua jam, jenazah Bondan dikremasi dalam oven super panas dengan suhu 900-1.000 derajat celcius. Dan rupanya setelah menjadi abu, pihak keluarga memilih menitipkannya di Krematorium Rumah Abu. Keputusan itupun dijelaskan oleh Eliseo Raket Winarno, salah satu anak laki-laki Bondan.

Yvone dan Gwen Winarno membawa abu jenazah Bondan © Bintang

“Abunya papa kita titip di sini dulu selama 14 hari karena ada layanan 14 hari gratis. Nanti keluarga akan mutuskan mau diapakan. Kita mungkin tidak melarung abu jenazah papa ke laut. Entah disimpan atau ibu saya bawa pulang. Mungkin pertimbangan emosional.” jelas Eliseo seperti dilansir KapanLagi.com®.

Pilihan untuk jenazahnya dikremasi ini rupanya merupakan pesan mendiang Bondan sejak dulu kepada sang istri, Yvonne Winarno. Senada dengan Eliseo, Yvone yang kini bermukim di Ubud, Bali itu rupanya sudah memiliki tempat tersendiri untuk menyimpan abu jenazah suami tercinta, seperti dilansir Liputan6.

Sementara itu, terungkap jika penyebab kematian Bondan adalah gagal jantung. CNN Indonesia melaporkan jika mendiang Bondan sempat dua kali menjalani operasi jantung. Menurut Eliseo, ada komplikasi yang menyebabkan bakteri sudah menyebar ke organ-organ yang lain. Bahkan pada akun Twitternya, Bondan juga pernah membenarkan kalau dirinya tengah dalam kondisi sakit saat membalas pertanyaan seorang warganet pada 13 November 2017.

Selamat jalan pak Bondan Ahmad Sahroni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *