January 7, 2024

Move On

Tidak bisa dipungkiri, perpisahan memang selalu menyisakan kesakitan di salah satu pihak, maupun keduanya. Meski dianggap sebagai penyelesaian paling baik daripada terus saling menyakiti, nyatanya perpisahan merupakan fase paling menyakitkan dalam percintaan. Tapi, apa mau berlarut-larut menangis dan meratapi nasib?

Melihat teman yang punya pacar awet, langsung sirik. Melihat si dia tidak menunjukkan indikasi sedih sama sekali, langsung dongkol sendiri. Mau sampai kapan? Hati-hati, kalau kamu kelamaan move on, bisa-bisa tertinggal jauh di belakang, loh. Coba renungkan hal-hal di bawah ini, ya.

1. Melewatkan Banyak Kesempatan

Menangis Di Kamar
Menangis Di Kamar (via Image Source)

Putus cinta jelas bikin sedih. Entah kamu berada di pihak yang diputuskan atau yang memutuskan. Banyaknya kebiasaan manis yang rutin dilakukan berdua, mau tidak mau harus hilang. Rasa kehilangan pasti ada. Menangis sih boleh saja. Sehari, dua hari, silakan. Tapi, jangan sampai kamu melewatkan seminggu penuh hanya dengan menangis di kamar dan melewatkan kejadian yang terjadi di kehidupanmu. Ada email tawaran pekerjaan, atau ketemu teman yang ternyata punya kenalan lucu? Ah, kamu kelewatan. Tetap lakukan aktivitas biasa, kalau perlu tambah kesibukanmu dengan hobi baru.

2. Kehilangan Banyak Teman

Berkumpul Dengan Sahabat
Berkumpul Dengan Sahabat (via Image Source)

Patah hati memang bawaannya jadi males kemana-kemana. Maunya diem di kamar, mendengarkan lagu galau, dilanjutkan nonton drama korea sambil mirip-miripin scene drama dengan kondisi kamu. Temen-temen yang awalnya support dan rela meluangkan waktunya untuk menemani salah satu sahabatnya yang sedang patah hati juga punya kesabaran dan urusan lain. Mau terus-terusan dihibur? Aduh, merepotkan. Hargai ajakan teman untuk nongkrong atau nonton. Siapa tahu kamu malah bertemu calon pacar yang lebih oke. Hayooo.

3. Susah Bahagia

Young beautiful girl happy and dancing
Young beautiful girl happy and dancing (via Image Source)

Masih cinta atau belum rela kalau putus bisa-bisa membuat kamu bersugesti bahwa satu-satunya kebahagiaan kamu adalah bersama dengannya. Secara tidak langsung, kamu akan berpikir, apa-apa yang kamu lakukan pasti bisa lebih membuatmu bahagia kalau kamu masih berpacaran dengannya. Itu salah! Bahagia itu harus kamu ciptakan dari diri sendiri. Jadi, ada atau tidak adanya pasangan, tidak akan membuatmu menderita. Lakukan hobi yang selama ini terbengkalai karena kamu terlalu sibuk pacaran. Yuk ah bahagia.

4. Fokus Pada Hal Yang Salah

Traveling Seru Sendirian
Traveling Seru Sendirian (via Image Source)

Salah satu kamu susah move on adalah kebiasaan stalking si mantan terus-terusan. Kalau ternyata si dia sudah punya yang baru, kamu akan sibuk membandingkan diri dengan pacar barunya. Lama-lama, kamu akan terobsesi menjadi seseorang yang mantan kamu mau meski itu jauh berbeda dari jati diri kamu yang sebenarnya. Dari pada buang-buang waktu, mending kamu fokus sama diri kamu sendiri. Perbaiki karir, misalnya. Atau tambah list tujuan pantai keren atau gunung yang kamu perlu kunjungi.

5. Kelamaan Jomblo, Deh

Jomblo
Jomblo (via Image Source)

Susah move on membuat kamu merasa yakin kalau si mantan adalah yang terbaik. Akhirnya, kamu terbiasa berpikir bahwa tidak ada yang bisa melebihi si mantan dalam membuatmu bahagia. Padahal, kenyataannya berbeda jauh. Perpisahan tidak akan terjadi tanpa alasan. Dan apapun alasannya, yang pasti si dia sudah tidak mau memperjuangkan kamu lagi. Masih mikir dia yang terbaik? Yaaa, selamat menjadi jomblo hingga lima tahun ke depan, deh.

Tidak ada yang bilang kalau move on itu mudah. Namun, niat kamu memang menjadi kunci suksesnya. Dan ingat, jangan meletakkan bahagiamu di tangan orang lain, ya. Bagaimana, masih ngotot nggak mau move on?..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *